Gen Z Membangun Pertemanan Selama Pandemi COVID 19
certu-liste-Nayomi Mbunga selalu ingin tinggal di kota besar, jadi dia sangat senang saat mendapatkan pekerjaan di bidang teknologi di Toronto.
Dia akrab dengan teman-teman satu rumahnya, yang berasal dari kota yang sama dengannya. Tetapi dia ingin memperluas lingkaran sosialnya.
selama pandemi, bagaimana cara Gen Z membangun pertemanan?
Selama pandemi, saya terkejut dengan betapa anti-sosialnya saya, betapa gugupnya saya berbicara dengan orang baru dan menempatkan diri saya di luar sana,Meskipun dia adalah orang yang sangat ramah, Mbunga merasa tidak terlatih membina hubungan.Meskipun berteman sebagai orang dewasa bisa jadi sulit, dia tidak pernah merasa lebih sulit seperti saat ini — terutama bagi Gen Z.Secara tradisional, pekerjaan menjadi tempat untuk membangun koneksi, namun banyak dari anak-anak muda ini tidak memiliki kesempatan itu karena perusahaan beralih ke model kerja hybrid atau jarak jauh,Ini berarti beberapa anak muda sedang mencari cara baru untuk berteman.
Kita melihat diri kita sendiri melalui teman-teman kita
Bagi Gen Z, Covid-19 menciptakan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menjalin persahabatan,Gen Z yang lebih muda dan masih bersekolah, karantina wilayah selama pandemi menghasilkan periode isolasi berkepanjangan dan berbagai gangguan,Gen Z yang lebih tua dan baru saja memasuki dunia kerja juga mendapati diri mereka terputus dari kolega baru yang seharusnya mereka temui dalam keadaan normal,Penelitian menunjukkan betapa sulitnya pandemi memengaruhi relasi Gen Z ,Mendapatkan teman baru sangat sulit [selama pandemi], jadi jejaring di seluruh dunia menyusut
Situasi itu dapat mengganggu kesejahteraan siapa pun, tetapi bagi Gen Z dampaknya bisa lebih buruk lagi.
Dengan semua perubahan itu, mereka membutuhkan komunitas di tempat baru mereka.
Kreatif mencari teman
Situasi ini tentunya tidak luput dari perhatian para Gen Z. Bagi banyak orang, jejaring sosial yang terbatas telah menjadi pilihan utama, dan mereka mencoba cara-cara inovatif untuk membangun persahabatan yang lebih mudah didapatkan oleh generasi yang lebih tua di tempat-tempat seperti kantor.Chuinkam menemukan bahwa Gen Z lebih terbuka daripada generasi milenial untuk mendapatkan teman baru secara online, misalnya melalui aplikasi pertemanan,Gen Z merasa menjalin pertemanan “kemungkinannya lebih tinggi” jika mereka bertemu melalui grup Facebook, yang sering kali cenderung berkisar pada hobi yang sama sekaligus menghadirkan
Di saat banyak anak muda terbuka dengan pendekatan ini, cara ini belum tentu berhasil bagi semua Gen Z.
BACA JUGA : KEPRIBADIAN ZODIAK AQUARIUS
Bertemu orang baru sebagai sebuah kelompok dapat menghilangkan rasa gugup yang bisa timbul dalam proses mencari teman.
Demi menemukan teman-teman baru – dan teman-teman yang lebih baik – sebagai seorang Gen Z, Meizz tentu beralih ke internet dan mengundang orang-orang yang tidak dia kenal untuk menghadiri acara perkumpulannya,Kini dia sedang mencari cara untuk memperluas layanannya secara internasional,Pada akhirnya, karena Gen Z belum memiliki “pengalaman menjalin pertemanan baru di tempat kerja yang benar-benar dapat mereka manfaatkan agar mereka tetap terhubung secara sosial”, kata Kirmayer, kaum muda pada dasarnya mengubah pendekatan mereka tentang bagaimana mereka terhubung, dan seperti apa koneksi tersebut,Gen Z, catat Chuinkam, juga secara unik siap untuk mendesentralisasikan “pusat” itu, berkat kenyamanan mereka dengan metode online untuk bertemu orang baru, dan kemampuan mereka untuk bekerja dari jarak jauh dan pindah ke mana teman mereka berada, alih-alih teman mereka harus datang ke mereka.