Komunikasi yang Sehat
certu-liste-Papua masih memanggul beban terberat kasus malaria di Indonesia,
salah satunya karena anggapan bahwa mala,sesuatu yang sangat mengerihkan.
para pakar kesehatan masyarakat menyebut strategi komunikasi standar telah gagal,
dan karenanya mendesak pemerintah untuk beralih ke pendekatan yang responsif terhadap budaya,
memberdayakan tokoh lokal, dan menyentuh dinamika gender di Papua.
Ari menyebut, sebagian besar masyarakat Papua menganggap malaria yang tak berbahaya. Beberapa kepercayaan lokal bahkan menghubungkan penyebab penyakit ini dengan roh halus atau cuaca. Akibatnya, mereka sering mengabaikan langkah pencegahan maupun pengobatan medis.
Persepsi keliru tersebut, lanjut Ari, berdampak langsung pada rendahnya kepatuhan minum obat antimalaria dan penggunaan kelambu berinsektisida. Praktis, strategi komunikasi kesehatan standar, seperti penyuluhan formal di puskesmas atau penyebaran pamflet menjadi tidak memadai. Pemerintah perlu menyiasati dinamika sosial tersebut dengan mengubah narasi bahwa malaria merupakan penyakit serius yang mematikan jika terlambat ditangani, sehingga masyarakat akan lebih terdorong untuk segera mencari pengobatan.
Pesan Tepat Melalui Saluran yang Tepat
Selain itu, strategi komunikasi juga harus menyentuh dinamika sosial yang lebih dalam, terutama terkait peran gender dalam keluarga. Sering kali, keputusan untuk berobat didominasi oleh laki-laki, padahal ibu adalah orang pertama.