Pasangan yang Dewasa Menyelesaikan, Bukan Menghindari
certu-liste-Cinta itu bukan cuma saat mesra dan saling memuji. Cinta sejati justru terlihat saat ada konflik — dan bagaimana kalian menghadapinya.
Pasangan yang dewasa justru melakukan sebaliknya:
- Mereka tahu diam bukan solusi, tapi bom waktu.
Diam-diaman memang bikin suasana “damai” sementara, tapi masalahnya tetap mengendap dan meledak lebih besar nanti. - Mereka bicara, meski sulit.
“Aku nggak nyaman sama sikapmu tadi, boleh kita ngomong?”
Itu satu kalimat sederhana yang butuh nyali besar untuk diucapkan. - Mereka fokus menyelesaikan, bukan menang.
Tujuannya bukan membuktikan siapa yang salah, tapi bagaimana supaya ini tidak terulang lagi. - Mereka pakai kata “kita” bukan “aku lawan kamu”.
“Kita lagi ada masalah nih, gimana caranya biar kita sama-sama nyaman ke depannya?” - Mereka minta maaf kalau salah, dan memaafkan kalau pasangannya sudah berusaha.
Ego diletakkan di bawah hubungan, bukan di atasnya. - Mereka tetap menghormati batas emosi.
Kalau salah satu lagi panas, mereka bilang:
“Aku butuh tenang dulu 30 menit, abis itu kita lanjutin ya.”
Bukan kabur, tapi memberi ruang lalu kembali lagi.
Pasangan kekanak-kanakan menghindari masalah:
- Diam-diaman berhari-hari
- Ganti topik kalau mulai serius
- Pakai alasan “ah males ribut”
- Main hp atau tidur pura-pura kalau diseriusin
- Kabur ke orang tua/teman curhat, bukan ke pasangan sendiri
Menghindari masalah itu mudah.