5 Tanda Keluarga Toxic
certu-liste-Mereka mungkin merasa cemas atau bahkan trauma apabila membicarakan keluarga toxic mereka,
Perilaku ini dapat terwujud melalui ucapan pedas tentang penampilan, status hubungan, kesehatan mental atau fisik, kesulitan keuangan, atau tantangan karier.
Kenyataannya bisa jauh lebih rumit. Chapman menambahkan bahwa biasanya, orang toxic adalah produk dari lingkungan toxic itu sendiri sehingga mereka sering tidak menyadari pola berbahaya mereka sendiri.
5 Ciri Keluarga Toxic
Ada pun ciri-ciri keluarga toxic di antaranya berikut ini:
1. Mereka membuat komentar kritis yang kejam
Kata-kata mungkin bisa menyakitkan, tetapi begitu juga dengan silent treatment.Anggota keluarga yang toxic terkenal menggunakan silent treatment sebagai bentuk hukuman dan pengendalian emosi,
3. Mereka berbohong atau menyangkal
Keluarga toxic seringkali berbohong atau menyangkal.Mereka bahkan mungkin menutupi kebohongan dengan kebohongan lainnya.
4. Mereka menabur konflik dengan anggota keluarga lainnya
Apabila keluarga toxic sedang berkumpul, mungkin mereka langsung bertanya kepada anak mengapa ia tidak bisa lebih seperti saudara yang selalu membuatnya merasa kompetitif, atau mereka memuji kesuksesannya dengan cara yang menekankan kekurangan anak. Orang tua yang tidak sehat akan mengadu domba anak mereka satu sama lain, atau dengan anggota keluarga lainnya.
5. Mereka mengendalikan anak
keluarga toxic membuat anak merasa dikendalikan. Anggota keluarga mungkin mencoba mengendalikan aspek utama kehidupan anak, termasuk hubungan dan keputusan karier.harapan mereka adalah syarat dari cinta dan dukungan mereka. Bahkan, ada pula menganggap anak adalah ‘investasi’ keuangan orang tua di hari tua nanti.
Bahaya Keluarga Toxic bagi Kesehatan Mental Anak
Dinamika keluarga yang toxic dapat memengaruhi seorang anak dalam beberapa cara. Mengutip Med India, efek tumbuh dalam keluarga toxic meliputi:
- Rendahnya harga diri dan kurangnya kasih sayang terhadap orang lain
- Kesulitan menangani figur otoritas
- Kepekaan tinggi terhadap kritik pribadi dan cepat tanggap dengan amarah
- Kebutuhan konstan untuk validasi dari orang lain
- Secara tidak sadar mencari hubungan toxic yang serupa
- Kurangnya tanggung jawab untuk menangani masalah mereka
- Rasa bersalah untuk menunjukkan belas kasihan pada diri sendiri
- Merasa tidak berdaya dan putus asa
- Kurangnya kepercayaan dan batasan
Tumbuh dalam keluarga yang toxic dapat memiliki dampak negatif yang luas.
EDITOR : RYAN SIBEA BEA
PENERBIT : JAROT NASUTION
SUMBER : klik disini